
KELAMANTAN BARAT - Kuliah Kerja Mahasiswa (K2M) Reguler B Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Syariah Bengkalis menggelar seminar untuk meningkatkan minat masyarakat untuk membuka peluang Usaha Mikro Kecil Menengah melalui pinjaman modal Usaha Ekonomi Desa-Simpan Pinjam (UED-SP) yang dilaksanakan di gedung pertemuan Desa Kelamantan Barat Kecamatan Bengkalis. Minggu Sore (21/05/17)
Kegiatan seminar ini mendatangkan motivator muda sekaligus praktisi pemberdayaan dari Kota Bengkalis atas nama Bapak Sanusi S.Pd dari Lembaga Kajian dan Pelatihan Masyarakat - Pro Society Development (LKPM-PSD).
Selain narasumber, juga dihadiri oleh pihak Desa yang diwakili oleh staff Kaur Pembangunan Heru S.Pd.I, Ketua UED-SP serta anggota, Ketua K2M Syafrudin dan seluruh panitia serta calon pemanfaat dan pemanfaat UED-SP Desa Kelamantan Barat.
Dalam sambutannya, Syahrudin mengatakan kegiatan seminar ini adalah kegiatan penting kami sebagai mahasiswa K2M di Desa Kelemantan Barat ini.
"Kegiatan seminar ini adalah rangkaian penting dalam kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (K2M) yang harus kami laksanakan sekaligus sebagai persyaratan kami untuk menyelesaikan kegiatan K2M di Desa Kelemantan Barat ini," ungkapnya.
Syahrudin yang akrab di sapa Udin berharap dari kegiatan ini dapat memberikan motivasi kepada pemanfaat dan calon pemanfaat UED-SP yang ada di Desa Kelamantan Barat ini untuk UMKM ataupun usaha lainnya.
"Pemanfaat dan calon pemanfaat dapat termotivasi untuk mengembangkan Usaha-usahanya dengan melakukan pinjaman modal melalui lembaga keuangan Desa yaitu UED-SP," tegasnya.
Senada dengan itu, Ketua UED-SP Bina Lestari Zainudin mengatakan sebelum kita menjadi pemanfaat, kita harus memiliki ilmu terlebih dahulu untuk mengembangkan usahanya setelah itu baru kita meminjam modal melalui lembaga keuangan UED-SP yang di Desa supaya uang yang di pinjam nantinya lebih bisa terarah dan tepat sasaran.
"Bagi pemanfaat dan calon pemanfaat ikutilah kegiatan ini hingga selesai karena disini banyak ilmu yang kita peroleh dari nara sumber bagaimana cara membuka usaha dan mengembangkannya tentang UMKM sebelum melakukan pinjaman uang dari UED-SP," tegasnya.
Dari pihak desa diwakilkan oleh Kaur pembangunan Haru mengatakan, pembangunan yang maju bukan di lihat dari perkembangan infrastuktur saja tetapi juga dari bidang ekonominya.
"Berkembangnya suatu desa bukan saja dilihat dari infrastruktur saja tapi juga dari bidang perekonomian masyarakatnya, apalagi desa kita ini memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah baik itu pertanian, perkebunan dan perikanan," ungkap Heru.
Sanusi sebagai nara sumber sekaligus praktisi pemberdayaan menyampaikan dalam seminarnya ada tahapan -tahapan yang perlu kita perhatikan sebelum membuka usaha dan yang telah menjalankan usahanya.
"Mentalitas wirausahawan, modal, berani mengambil resiko, meningkatkan profit, fokus serta manajemen keuangan merupakan bagian penting dalam tahapan yang harus dimiliki oleh calon pemanfaat dalam menjalankan usahanya sehingga apa yang menjadi target dari usaha yang dijalani dapat tercapai dengan baik"Tegas sanusi.
"Bagi calon pemanfaat yang akan membuka usaha baru dan yang sedang menjalankan usahanya agar dapat menerapkan ilmu yang disampaikan sehingga nanti usahanya dapat berkembang dengan baik dan dapat meningkatkan penghasilan mereka". Tutupnya. (AT)
Sumber: http://www.prodesanews.com/
Baca Juga:
- Mahasiswa ISNJ Bengkalis Raih Prestasi Gemilang Dalam Seminar Internasional di Thailand
- ISNJ Bawa Cita Rasa Tradisional Bengkalis Ke Panggung Internasional
- ISNJ Bengkalis Gelar International Seminar Di Thailand
- KKM Internasional Kloter Pertama ISNJ Bengkalis Resmi Berangkat ke Thailand
- Institut Syariah Negeri Junjungan (ISNJ) Bengkalis Gelar Pembekalan KKM, Magang Profesi, dan KKP